BINAARTHA SEKURITAS
  • Home
  • Research
  • Company
  • Online Trading
  • SSF
  • E-IPO
  • NEWS
  • FAQ
  • sbn
  • Blog

Stock Split: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contoh

10/13/2023

 
Picture
Ditulis oleh: Akmal Ramadhan A | Editor: Dento Budijaya Putra 
Stock split adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan publik untuk memecah nilai nominal sahamnya menjadi beberapa bagian dengan rasio tertentu. Pemecahan ini dilakukan tanpa adanya perubahan modal atau kepemilikan saham oleh pemegang saham.
Secara umum, stock split dapat diartikan sebagai pemecahan saham menjadi beberapa bagian dengan nilai nominal yang lebih kecil. Misalnya, saham dengan nilai nominal Rp10.000 dapat dipecah menjadi dua bagian dengan nilai nominal Rp5.000 per bagian. 
Tujuan 

Ada beberapa tujuan yang mendasari perusahaan melakukan stock split, antara lain:
● Meningkatkan likuiditas saham 

Stock split dapat meningkatkan likuiditas saham karena harga saham menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel. Hal ini dapat mendorong peningkatan volume perdagangan saham. 
● Memperluas basis investor 
Stock split dapat menarik minat investor ritel untuk berinvestasi di saham perusahaan. Hal ini karena harga saham yang lebih terjangkau dapat membuat investor ritel lebih mudah untuk membeli saham perusahaan. 
● Meningkatkan nilai perusahaan 
Stock split dapat meningkatkan nilai perusahaan karena harga saham yang lebih terjangkau dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perusahaan.

​
Ada dua jenis stock split, yaitu:
● Split up 
Split up adalah stock split yang mengurangi nilai nominal saham dengan rasio tertentu. Misalnya, saham dengan nilai nominal Rp10.000 dipecah menjadi dua bagian dengan nilai nominal Rp5.000 per bagian. 
● Reverse split 
Reverse split adalah stock split yang meningkatkan nilai nominal saham dengan rasio tertentu. Misalnya, saham dengan nilai nominal Rp1.000 dipecah menjadi dua bagian dengan nilai nominal Rp2.000 per bagian. 

Berikut adalah beberapa contoh stock split yang pernah dilakukan oleh perusahaan publik di Indonesia: 
● PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 
BBCA melakukan stock split dengan rasio 1:5 pada tahun 2023. Sebelum stock split, nilai nominal saham BBCA adalah Rp62.500. Setelah stock split, nilai nominal saham BBCA menjadi Rp12.500. 
● PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 
UNVR melakukan stock split dengan rasio 1:5 pada tahun 2022. Sebelum stock split, nilai nominal saham UNVR adalah Rp42.000. Setelah stock split, nilai nominal saham UNVR menjadi Rp8.400. 
● PT Astra International Tbk (ASII) 
ASII melakukan stock split dengan rasio 1:5 pada tahun 2021. Sebelum stock split, nilai nominal saham ASII adalah Rp15.000. Setelah stock split, nilai nominal saham ASII menjadi Rp3.000. 

​Stock split adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan publik untuk memecah nilai nominal sahamnya menjadi beberapa bagian dengan rasio tertentu. Stock split dapat meningkatkan likuiditas saham, memperluas basis investor, dan meningkatkan nilai perusahaan.

Dampak Stock Split Terhadap Harga Saham s
ecara umum, stock split tidak memiliki dampak signifikan terhadap harga saham. Harga saham biasanya akan kembali ke level semula setelah stock split dilakukan. 
Namun, dalam beberapa kasus, stock split dapat menyebabkan kenaikan harga saham. Hal ini karena stock split dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perusahaan.

​
PT. Binaartha Sekuritas

Setiabudi Atrium, Jl. HR Rasuna Said No.62, RT.18/RW.2, Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12920

+62215206678 | email: [email protected]
Follow Our Social Media
Picture
binaarthasekuritas
Picture
​binaartha sekuritas​
Picture
Linkedin
Picture

Binaartha Sekuritas

Picture
@binaartha_sekuritas
Picture
Binaartha research
PT. Binaartha Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
  • Home
  • Research
  • Company
  • Online Trading
  • SSF
  • E-IPO
  • NEWS
  • FAQ
  • sbn
  • Blog