Ditulis oleh: Akmal Ramadhan A | Editor: Dento Budijaya Putra Binaartha.com - Indonesia merupakan salah satu produsen dan konsumen tembakau terbesar di dunia. Pada tahun 2022, Indonesia memproduksi sekitar 226 ribu metrik ton tembakau dan merupakan pasar rokok terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Negara ini memiliki sejarah panjang dalam budidaya tembakau, dan produk tembakau sudah tertanam kuat dalam budaya Indonesia. Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Sekitar 33,8% orang dewasa Indonesia (usia 15+) menggunakan tembakau, termasuk hampir dua pertiga laki-laki (laki-laki 62,9% dari total populasi laki-laki di Indonesia usia 15 tahun keatas; perempuan 4,8% dari total populasi peremuan di Indonesia usia 15 tahun keatas) Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat perokok tertinggi di dunia, dan penyakit yang berhubungan dengan rokok merupakan penyebab utama kematian di negara ini. Industri tembakau merupakan kontributor perekonomian yang signifikan di Indonesia. Industri ini mempekerjakan jutaan orang dan menghasilkan pendapatan miliaran dolar setiap tahunnya. Namun, industri ini juga dikritik karena dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat dan praktik pemasarannya yang menargetkan kaum muda. Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk mengatur industri tembakau. Pada tahun 2013, Indonesia mengeluarkan undang-undang yang melarang merokok di tempat umum dan mewajibkan produk tembakau mencantumkan peringatan kesehatan yang jelas. Namun, pemerintah mendapat kritik karena kurangnya penegakan peraturan ini. Masa depan industri tembakau di Indonesia tidak menentu. Pemerintah menghadapi tekanan dari aktivis kesehatan masyarakat untuk mengambil tindakan yang lebih ketat dalam mengendalikan penggunaan tembakau. Namun, industri ini juga merupakan kekuatan politik yang kuat, dan kecil kemungkinannya pemerintah akan mengambil tindakan apa pun yang dapat membahayakan kepentingan ekonomi industri ini. Poin data tambahan mengenai industri tembakau di Indonesia:
Baca Research HMSP : www.binaartha.com/hmsp-may2023.html HM Sampoerna adalah perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode saham HMSP kapitalisasi pasar sekitar US$12 miliar. Pemegang saham utama perusahaan ini termasuk Philip Morris International (54,3%) dan Dana Investasi Publik Indonesia (15,4%). HM Sampoerna merupakan produsen kretek terbesar kedua di Indonesia, setelah Gudang Garam. Merek andalan perusahaan adalah Dji Sam Soe yang merupakan merek rokok kretek terpopuler di Indonesia. HM Sampoerna juga memproduksi berbagai merek kretek lainnya, serta rokok filter dan rokok mentol. HM Sampoerna adalah perusahaan besar di Indonesia, dengan lebih dari 40.000 karyawan. Perusahaan berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial dan memiliki sejumlah program untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Metrik keuangan utama HM Sampoerna:
HM Sampoerna adalah perusahaan yang dikelola dengan baik dan menguntungkan dengan posisi pasar yang kuat di Indonesia. Perusahaan ini menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan tembakau lainnya, serta peraturan pemerintah, namun perusahaan ini mempunyai posisi yang baik untuk terus menjadi pemain terdepan dalam industri tembakau Indonesia. PT Gudang Garam Tbk. | GGRM
Gudang Garam merupakan produsen rokok kretek terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 30%. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1958 oleh Surya Wonowidjojo di Kediri, Jawa Timur. Kesuksesan Gudang Garam tidak lepas dari kualitas yang konsisten, harga terjangkau, dan kampanye pemasaran yang kuat. Merek andalan Gudang Garam adalah Gudang Garam Filter yang merupakan merek rokok kretek terpopuler di Indonesia. Perusahaan juga memproduksi berbagai merek rokok kretek lainnya, antara lain Surya, Sampoerna Hijau, dan Clas Mild. Selain rokok kretek, Gudang Garam juga memproduksi rokok filter dan rokok mentol. Gudang Garam memiliki kehadiran yang kuat di pasar domestik, namun juga mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki jaringan distributor di lebih dari 50 negara, dan produknya dijual di berbagai gerai ritel. Gudang Garam adalah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal, artinya mengendalikan seluruh aspek bisnisnya mulai dari budidaya tembakau, manufaktur, hingga distribusi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan standar kualitas yang tinggi dan menekan biayanya. Gudang Garam adalah perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan memiliki sejumlah program untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Perusahaan juga mensponsori sejumlah acara olahraga dan kegiatan budaya. Berikut adalah beberapa metrik keuangan utama Gudang Garam:
Gudang Garam adalah perusahaan yang dikelola dengan baik dan menguntungkan dengan posisi pasar yang kuat di Indonesia. Perusahaan ini menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan tembakau lainnya, serta peraturan pemerintah, namun perusahaan ini mempunyai posisi yang baik untuk terus menjadi pemain terdepan dalam industri tembakau Indonesia. Bagaimana Masa Depan Industri Rokok di Indonesia? Tantangan dan Peluang Industri rokok di Indonesia merupakan salah satu sektor penting yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2022, penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) mencapai Rp198,02 triliun, atau sekitar 10% dari total penerimaan pajak negara. Di sisi lain, industri rokok juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya merokok, serta regulasi pemerintah yang semakin ketat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah perokok di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 67,2 juta orang, atau sekitar 34% dari total populasi. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2021, tetapi masih tergolong tinggi. Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah regulasi yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi rokok, seperti kenaikan cukai rokok, larangan iklan dan promosi rokok, serta larangan merokok di tempat umum. Regulasi-regulasi ini tentu akan berdampak pada industri rokok. Meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan, industri rokok di Indonesia juga memiliki peluang untuk berkembang. Salah satu peluang tersebut adalah pertumbuhan pasar rokok elektrik (vape). Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa pasar vape di Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp3,5 triliun. Pasar ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok konvensional. Selain itu, industri rokok juga dapat memanfaatkan peluang untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko, seperti rokok herbal dan rokok alternatif. Produk-produk ini umumnya memiliki kandungan nikotin yang lebih rendah dan tidak mengandung tar, sehingga lebih aman bagi kesehatan. Berdasarkan tantangan dan peluang yang ada, masa depan industri rokok di Indonesia diperkirakan akan menjadi semakin kompleks. Industri ini perlu beradaptasi dengan perubahan yang ada agar dapat tetap bertahan dan berkembang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh industri rokok untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan:
Bagi Anda yang ingin mulai investasi saham, Anda bisa transaksi dengan Binaartha Online Trading di Apple Store dan Google play, ayo peroleh keuntungan dari investasi saham sekarang juga. #WinWithUs #BinaarthaSekuritas #BinaarthaOnlineTrading |