Prospek Obligasi Hijau 2025: Optimisme di Tengah Tantangan GlobalPenulis: Dento Budijaya Putra Anda sering mendengar produk investasi Green Bond, namun tidak mengerti informasi produk ini. Berikut penjelasan lengkap dan mudah dipahami tentang green bond, Apa Itu Green Bond? Green bond atau obligasi hijau adalah surat utang yang diterbitkan untuk membiayai proyek-proyek yang berdampak positif terhadap lingkungan. Tujuannya adalah mendukung transisi menuju ekonomi berkelanjutan dan rendah karbon. Proyek yang Dibiayai Green Bond:
Manfaat Green BondManfaat green bonds adalah untuk mendanai proyek-proyek lingkungan dan berkelanjutan, seperti energi terbarukan (surya, angin, panas bumi) dan transportasi rendah emisi, yang mendukung lingkungan dan perubahan iklim positif. Manfaat ini juga dirasakan oleh investor berupa pendapatan pasif (passive income) dan potensi capital gain, serta insentif pajak untuk menarik investor. Selain itu, green bonds membantu penerbit meningkatkan citra dan jejak lingkungan, serta memberikan solusi pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur hijau yang membutuhkan modal besar. Untuk Lingkungan dan Masyarakat:
Untuk Investor:
Untuk Penerbit (Perusahaan/Pemerintah):
Contoh Green Bond Internasional:
Dengan menerbitkan green bond, Apple memberikan kesempatan kepada investor untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan yang berdampak positif pada lingkungan sekaligus memperoleh pengembalian finansial. Indonesia: Green Sukuk, Diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. Dana yang dihimpun dari penerbitan Green Sukuk digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang memberikan manfaat lingkungan, seperti energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pembangunan transportasi berkelanjutan. Penerbitan Green Sukuk umumnya menggunakan struktur akad wakalah, yang merupakan prinsip syariah yang diakui oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Bagaimana Cara Memperolehnya? Beberapa aplikasi investasi kini menyediakan akses ke obligasi hijau, terutama untuk investor ritel yang ingin berinvestasi secara langsung seperti Platform eSBN Binaartha Sekuritas terutama untuk Green Sukuk yang diterbitkan oleh Pemerintah seperti Sukuk Tabungan ST015 yang akan diterbitkan pada Bulan November 2025. Prospek Obligasi Hijau 2025 Setelah mencatat rekor penerbitan di tahun 2023 dan paruh pertama 2024, pasar obligasi hijau memasuki tahun 2025 dengan harapan tinggi namun tetap menghadapi tantangan yang signifikan. 1. Optimisme Didukung oleh Pertumbuhan Organik Menurut analisis Bloomberg Intelligence, manajer aset global seperti BlackRock dan JPMorgan menunjukkan aliran dana yang konsisten, didorong oleh kapitalisasi pasar ekuitas yang mendekati rekor tertinggi. Hal ini memberikan dorongan positif bagi penerbitan obligasi hijau, terutama karena investor semakin mencari instrumen berkelanjutan untuk diversifikasi portofolio mereka[1]. 2. Tantangan Makroekonomi dan Geopolitik Meskipun ada pertumbuhan, pasar tetap dibayangi oleh:
Manajer aset kini semakin fokus pada pasar kredit swasta dan obligasi berkelanjutan. Bank global seperti UBS mulai memperkuat posisi mereka di Asia, termasuk Indonesia, untuk menangkap peluang dari meningkatnya minat terhadap investasi hijau dan ESG. Di Indonesia, menunjukkan komitmen terhadap investasi di surat utang, termasuk potensi obligasi hijau. Dana ini mengalokasikan hingga 100% asetnya ke instrumen utang, yang bisa menjadi saluran penting untuk pembiayaan proyek berkelanjutan di dalam negeri. Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun penting bagi obligasi hijau, dengan:
Sumber: Mid-year outlook: Global asset managers - Bloomberg.com djppr.kemenkeu.go.id Worldbank.org Apple.com nasdaq.com |
Archives
November 2025
Categories |
RSS Feed