BINAARTHA SEKURITAS
  • Home
  • Research
  • Company
  • Online Trading
  • SSF
  • E-IPO
  • NEWS
  • FAQ
  • sbn
  • Blog

Mengoptimalkan Hasil Investasi Indon 38

5/14/2025

 

Manfaat Obligasi Pemerintah Seri INDON 38 bagi Investor Ritel ​

Investasi bebas pajak indon 38

Manfaat Obligasi Pemerintah Seri INDON 38 bagi Investor Ritel ​

Ditulis & Edit : Dento Budijaya Putra 
Pasar obligasi pemerintah Indonesia telah menjadi jalur investasi yang semakin menarik bagi investor institusi maupun ritel. Penerbitan utang negara tidak hanya menyediakan pendanaan penting untuk pembangunan nasional, tetapi juga menawarkan peluang investasi dengan berbagai profil risiko dan potensi keuntungan. Dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi investor ritel dalam pasar modal Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini didorong oleh literasi keuangan yang lebih baik, kemudahan akses melalui platform investasi FITS Binaartha Sekuritas, dan upaya pencarian imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan instrumen tabungan tradisional. Pertumbuhan partisipasi ritel ini menandakan adanya demokratisasi peluang investasi di Indonesia. Peningkatan platform Fixed Income Online Trading Binaartha Sekuritas telah menurunkan hambatan masuk bagi investor individu, menghasilkan basis investor yang lebih beragam di pasar obligasi. 
Dalam pembahasan ini bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif bagi investor ritel Indonesia yang tertarik untuk mengoptimalkan hasil investasi dari obligasi pemerintah seri INDON 38. Meskipun pertanyaan awal menyebutkan "Keuntungan Bebas Pajak," artikel ini akan mengklarifikasi perlakuan pajak yang sebenarnya dan berfokus pada strategi untuk memaksimalkan hasil investasi yang menguntungkan. Investor akan memiliki pemahaman yang realistis tentang keuntungan yang akan diperoleh. ​
Memahami Obligasi INDON 38 
Seri INDON 38 merupakan penerbitan spesifik dari obligasi pemerintah Indonesia dengan karakteristik tertentu yang perlu dipahami oleh investor ritel. 
Fitur Utama: 
  • Mata Uang: Obligasi ini didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat (USD). Hal ini membuat investor terpapar pada fluktuasi nilai tukar USD/IDR. Denominasi USD menghadirkan peluang berupa potensi apresiasi USD terhadap IDR, sekaligus risiko berupa potensi depresiasi. Bagi investor Indonesia, keuntungan dalam mata uang lokal (IDR) akan terdampak langsung oleh pergerakan nilai tukar USD/IDR. Ini perlu dipertimbangkan dengan cermat karena dapat meningkatkan atau mengurangi hasil investasi secara keseluruhan. 
  • Tanggal Jatuh Tempo: Obligasi ini jatuh tempo pada 17 Januari 2038. Ini mengindikasikan horizon investasi jangka panjang lebih dari satu dekade. Investor perlu memiliki tujuan keuangan jangka panjang yang selaras dengan tanggal jatuh tempo ini. Mengalokasikan dana untuk jangka waktu yang begitu panjang memerlukan perencanaan yang matang dan pertimbangan terhadap potensi kebutuhan keuangan di masa depan serta perubahan pasar. 
  • Tingkat Kupon: Menawarkan tingkat kupon tetap sebesar 7,75% per tahun. Ini memberikan aliran pendapatan yang dapat diprediksi dalam USD. Tingkat kupon tetap menawarkan stabilitas terhadap volatilitas suku bunga selama durasi obligasi. Kupon tetap memastikan aliran pendapatan yang konsisten bagi investor dalam mata uang USD, terlepas dari perubahan suku bunga yang berlaku. 
  • Frekuensi Pembayaran: Pembayaran kupon dilakukan setiap enam bulan (semi-annual). Investor akan menerima pendapatan dua kali setahun. Jadwal pembayaran semi-annual menentukan frekuensi pendapatan yang diterima dari investasi. 
  • Investasi Minimum: Dalam informasi yang lebih baru mengindikasikan investasi minimum sebesar USD 1.000 dengan kelipatan selanjutnya sebesar USD 1.000 di platform Fixed Income Online Trading. Perbedaan ini menekankan pentingnya verifikasi dengan Tim Fixed Income Binaartha Sekuritas. Persyaratan investasi awal mungkin cukup besar bagi banyak investor ritel. Investasi minimum yang lebih tinggi dibandingkan obligasi ritel berdenominasi IDR dapat membatasi aksesibilitas bagi sebagian segmen pasar ritel. 
  • Ukuran Perdagangan Minimum di Pasar Sekunder: Obligasi Pemerintah Indonesia yang didenominasi dalam USD (termasuk INDON 38) memiliki risiko likuiditas karena hanya dapat diperdagangkan setelah mencapai ukuran perdagangan minimum sebesar USD 1.000. Ini secara signifikan membatasi likuiditas bagi investor ritel yang memegang kurang dari jumlah ini, sehingga menyulitkan untuk menjual sebagian kepemilikan mereka sebelum jatuh tempo. Bahkan jika investasi awal lebih rendah, ketidakmampuan untuk berdagang dalam jumlah yang lebih kecil di pasar sekunder menimbulkan kendala likuiditas yang cukup besar bagi sebagian besar investor ritel. 
 
  • Peringkat Risiko: Peringkat risiko untuk INDON 38 dinilai sebagai "Tinggi (Risk Rating: 5)" dalam satu dokumen  dan "Menengah (Peringkat Risiko / Risk Rating : 3)" dalam dokumen lain yang lebih baru. Perbedaan ini dapat mencerminkan kondisi pasar yang bervariasi atau metodologi penilaian. Tingkat risiko yang berbeda menunjukkan bahwa investor harus melakukan uji tuntas mereka sendiri dan mempertimbangkan toleransi risiko mereka. Perbedaan dalam peringkat risiko dari sumber yang berbeda memerlukan pendekatan yang hati-hati dari investor, yang harus mempertimbangkan faktor-faktor yang berkontribusi pada setiap penilaian. 
    ​

Tabel 1: Fitur Utama Obligasi INDON 38 ​
Investasi Bebas Pajak di FITS Binaartha Sekuritas
 Fitur Utama Obligasi INDON 38 ​
Tabel ini menyediakan ringkasan yang terkonsolidasi dan mudah dicerna dari karakteristik penting obligasi, memungkinkan investor untuk dengan cepat memahami parameter utama dan implikasi potensialnya. 
Perpajakan INDON 38 bagi Investor Ritel Indonesia 
Keuntungan Pajak untuk INDON 38 dengan tingkat kupon 7,75% : Surat utang global ini memiliki kelebihan dari sisi perpajakan. Terdapat, aturan khusus bahwa transaksi obligasi valas tidak dikenakan pajak. Aturan tersebut mengacu pada PERMENKEU RI NOMOR 213/PMK.010/2021 TANGGAL 31 DESEMBER 2021 tentang pajak penghasilan ditanggung pemerintah atas bunga atau imbalan surat berharga negara yang diterbitkan di pasar internasional dan penghasilan pihak ketiga atas jasa yang diberikan kepada pemerintah atau pihak lain yang mendapatkan penugasan dalam rangka penerbitan dan atau pembelian kembali surat berharga negara di pasar internasional. Disclaimer ON 
 
Keuntungan Berinvestasi pada INDON 38 
Berinvestasi pada INDON 38 menawarkan beberapa potensi keuntungan bagi investor ritel Indonesia. 
  • Pendapatan Reguler dalam USD: Tingkat kupon tetap sebesar 7,75% memberikan aliran pendapatan semi-annual yang dapat diprediksi dalam mata uang asing (USD). Ini bisa sangat menarik bagi investor yang ingin mendiversifikasi eksposur mata uang mereka atau mereka yang memiliki kewajiban dalam USD. Memperoleh pendapatan dalam USD dapat menawarkan lindung nilai terhadap potensi pelemahan IDR. 
  • Potensi Apresiasi Modal: Jika suku bunga pasar di AS (atau secara global untuk obligasi berdenominasi USD) menurun, harga obligasi yang ada seperti INDON 38 dengan tingkat kupon yang lebih tinggi mungkin meningkat di pasar sekunder, menawarkan potensi keuntungan modal jika investor memilih untuk menjual sebelum jatuh tempo. Namun, risiko likuiditas harus dipertimbangkan dengan cermat. Perdagangan strategis berdasarkan ekspektasi suku bunga dapat meningkatkan keuntungan. Memahami hubungan terbalik antara suku bunga dan harga obligasi adalah kunci untuk memanfaatkan potensi keuntungan modal. 
  • Jaminan Pemerintah: Sebagai obligasi negara yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, INDON 38 memiliki risiko gagal bayar yang relatif rendah, dengan pembayaran pokok dan kupon dijamin oleh negara. Ini memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Dukungan pemerintah mengurangi risiko kredit yang terkait dengan investasi. 
  • Imbal Hasil Kompetitif: Tingkat kupon 7,75% mungkin lebih menarik daripada suku bunga yang ditawarkan pada deposito berdenominasi USD di Indonesia atau bahkan di pasar lain, terutama setelah mempertimbangkan bebas pajak yang ditangguh oleh Pemerintah. Menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan opsi yang lebih aman dan likuid seperti deposito bank. Investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi daripada tabungan tradisional mungkin menganggap INDON 38 lebih menarik. 
  • Diversifikasi Portofolio: Berinvestasi pada aset berdenominasi USD seperti INDON 38 dapat membantu mendiversifikasi portofolio investasi yang sebagian besar dipegang dalam IDR, yang berpotensi mengurangi risiko keseluruhan. Diversifikasi lintas mata uang dapat mengurangi dampak volatilitas IDR pada total portofolio. Memegang aset dalam mata uang yang berbeda dapat memberikan penyangga terhadap pergerakan yang merugikan dalam satu mata uang. 
 
Strategi Mengoptimalkan Hasil dari INDON 38 
Investor ritel dapat menggunakan beberapa strategi untuk berpotensi meningkatkan hasil investasi mereka dari INDON 38. 
  • Beli dan Tahan Hingga Jatuh Tempo: Bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang dan yang nyaman dengan eksposur USD serta kurangnya likuiditas karena ukuran perdagangan yang tinggi, menahan obligasi hingga jatuh temponya pada tahun 2038 akan memastikan aliran pembayaran kupon semi-annual yang konsisten dan pengembalian jumlah pokok dalam USD. Ini adalah strategi pasif yang cocok untuk investor yang memprioritaskan pendapatan tetap daripada perdagangan aktif. Menahan hingga jatuh tempo menghilangkan risiko yang terkait dengan penjualan obligasi di pasar sekunder sebelum tanggal jatuh temponya. 
  • Pantau Suku Bunga Pasar untuk Potensi Peluang Perdagangan (dengan hati-hati karena risiko likuiditas): Meskipun ukuran perdagangan minimum USD 1.000 menjadi hambatan signifikan bagi sebagian besar investor ritel, mereka yang memiliki kepemilikan lebih besar mungkin mempertimbangkan perdagangan di pasar sekunder. Jika suku bunga AS diperkirakan akan turun, harga INDON 38 dapat naik, memberikan peluang penjualan untuk keuntungan modal. Sebaliknya, jika suku bunga diperkirakan akan naik, investor mungkin mempertimbangkan untuk membeli jika harganya turun. Namun, risiko kurangnya likuiditas harus dipertimbangkan dengan cermat. Perdagangan aktif berpotensi meningkatkan keuntungan tetapi memerlukan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar dan membawa risiko inheren, yang diperburuk oleh profil likuiditas obligasi untuk investor ritel. Ukuran perdagangan minimum yang tinggi membuat penjualan dan pembelian sebagian atau sering menjadi sulit bagi investor ritel pada umumnya. 
  • Investasikan Kembali Pembayaran Kupon: Untuk memaksimalkan hasil investasi secara keseluruhan, investor dapat mempertimbangkan untuk menginvestasikan kembali pembayaran kupon semi-annual. Dana ini dapat diinvestasikan kembali pada aset berdenominasi USD lainnya atau bahkan dikonversikan kembali ke IDR untuk investasi pada instrumen lokal, tergantung pada rencana keuangan keseluruhan investor dan prospek pasar. Menggabungkan keuntungan melalui reinvestasi dapat menghasilkan pertumbuhan yang signifikan selama periode panjang 14 tahun hingga jatuh tempo. Menginvestasikan kembali pendapatan memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan atas keuntungan, mempercepat pertumbuhan investasi mereka. 
  • Tetap Terinformasi tentang Faktor Ekonomi dan Politik: Ikuti perkembangan tren ekonomi makro di Indonesia dan Amerika Serikat, serta perkembangan politik apa pun yang dapat memengaruhi suku bunga, nilai tukar, dan sentimen pasar secara keseluruhan. Pengetahuan ini dapat membantu dalam membuat keputusan yang tepat tentang menahan, membeli, atau berpotensi menjual obligasi (jika memegang jumlah yang cukup besar). Kesadaran pasar sangat penting untuk menavigasi risiko dan mengidentifikasi peluang dalam investasi obligasi. Memahami lanskap ekonomi dan politik yang mendasarinya dapat membantu investor mengantisipasi potensi pergerakan harga obligasi dan nilai tukar. 
Risiko yang Perlu Dipertimbangkan 
Berinvestasi pada INDON 38, seperti investasi lainnya, melibatkan risiko tertentu yang harus disadari oleh investor ritel. 
  • Risiko Pasar (Risiko Suku Bunga): Risiko utama bagi pemegang obligasi adalah fluktuasi suku bunga pasar. Jika suku bunga di AS naik setelah pembelian INDON 38, nilai pasar obligasi dapat menurun, karena obligasi baru dengan tingkat kupon yang lebih tinggi menjadi lebih menarik. Menjual sebelum jatuh tempo dalam skenario seperti itu dapat menyebabkan kerugian modal. Obligasi jangka panjang seperti INDON 38 umumnya lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga dibandingkan obligasi jangka pendek. Semakin panjang jatuh tempo, semakin besar potensi volatilitas harga sebagai respons terhadap perubahan suku bunga. 
  • Risiko Likuiditas: Seperti yang disoroti sebelumnya, ukuran perdagangan minimum USD 1.000 di pasar sekunder menghadirkan risiko likuiditas yang signifikan bagi sebagian besar investor ritel yang mungkin tidak memegang nilai nominal sebesar itu. Ini dapat menyulitkan untuk menjual obligasi dengan cepat jika investor membutuhkan akses ke dana mereka sebelum tanggal jatuh tempo tahun 2038. Kurangnya kemudahan perdagangan ini merupakan kerugian besar bagi investor ritel yang lebih kecil. Ambang batas perdagangan yang tinggi secara efektif mengunci investasi untuk pemegang yang lebih kecil kecuali mereka menahan hingga jatuh tempo. 
  • Risiko Nilai Tukar: Nilai pembayaran kupon USD dan pembayaran kembali pokok dalam IDR akan tunduk pada nilai tukar USD/IDR yang berlaku pada saat konversi. Depresiasi USD terhadap IDR akan mengurangi keuntungan setara IDR bagi investor Indonesia. Sebaliknya, apresiasi USD akan meningkatkan keuntungan IDR. Fluktuasi mata uang dapat secara signifikan memengaruhi profitabilitas keseluruhan investasi ini bagi investor Indonesia. Volatilitas nilai tukar memperkenalkan unsur ketidakpastian pada keuntungan akhir dalam IDR. 
  • Risiko Reinvestasi: Jika seorang investor menerima pembayaran kupon atau menjual obligasi sebelum jatuh tempo dan kemudian mencoba untuk menginvestasikan kembali hasilnya, mereka mungkin menghadapi risiko suku bunga yang berlaku lebih rendah, sehingga memperoleh keuntungan yang lebih rendah dari modal yang diinvestasikan kembali. Risiko ini lebih terasa dalam lingkungan suku bunga yang menurun. Suku bunga masa depan yang lebih rendah dapat mengurangi keuntungan dari reinvestasi pendapatan yang dihasilkan oleh INDON 38. 
  • Risiko Inflasi: Meskipun tingkat kupon tetap, jika tingkat inflasi di Indonesia atau AS meningkat secara signifikan selama 14 tahun ke depan, daya beli riil dari keuntungan INDON 38 dapat terkikis. Inflasi dapat mengurangi nilai riil pendapatan tetap dari waktu ke waktu.  
Perbandingan INDON 38 dengan Pilihan Investasi Ritel Lain di Indonesia 
Investor ritel Indonesia memiliki beberapa pilihan investasi alternatif untuk dipertimbangkan, masing-masing dengan serangkaian risiko dan potensi keuntungan tersendiri. 
  • Obligasi Pemerintah Berdenominasi Rupiah (ORI dan SBR): Obligasi ini diterbitkan dalam IDR dengan investasi minimum mulai dari IDR 1 juta. Pendapatan kupon dikenakan pajak final 10%. ORI menawarkan tingkat bunga tetap dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder (meskipun likuiditas dapat bervariasi), sementara SBR memiliki tingkat bunga mengambang dengan batas bawah dan tidak dapat diperdagangkan tetapi menawarkan fasilitas pencairan awal. Perbedaan Utama: Tidak ada risiko nilai tukar, ambang investasi lebih rendah, tetapi SBR tidak memiliki kemampuan perdagangan di pasar sekunder. Ini adalah alternatif yang lebih mudah diakses dan bebas risiko nilai tukar bagi banyak investor ritel. Bagi investor yang memprioritaskan keuntungan dalam IDR dan investasi awal yang lebih rendah, ORI dan SBR menghadirkan alternatif yang menarik daripada INDON 38. 
  • Deposito Bank: Ini menawarkan likuiditas tinggi dan risiko sangat rendah (dijamin hingga batas tertentu). Namun, suku bunga umumnya lebih rendah daripada obligasi pemerintah, dan pendapatan bunga dikenakan tarif pajak final yang lebih tinggi sebesar 20%. Perbedaan Utama: Potensi keuntungan lebih rendah dan pajak lebih tinggi dibandingkan INDON 38 (bersih pajak), tetapi dengan likuiditas yang jauh lebih tinggi dan risiko lebih rendah. Cocok untuk investor yang memprioritaskan keamanan dan kemudahan akses ke dana daripada memaksimalkan keuntungan. Deposito bank menawarkan pertukaran antara keuntungan yang lebih rendah dan keamanan serta likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan INDON 38. 
  • Reksa Dana: Ini mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan dalam portofolio aset yang terdiversifikasi, yang dapat mencakup obligasi pemerintah, saham, dan sekuritas lainnya. Reksa dana pasar uang berinvestasi pada instrumen utang jangka pendek berisiko rendah dan mungkin mencakup obligasi pemerintah. Keuntungan modal dari reksa dana umumnya bebas pajak bagi individu. Perbedaan Utama: Menawarkan diversifikasi dan pengelolaan profesional. Reksa dana pasar uang mungkin memiliki keuntungan lebih rendah daripada INDON 38, tetapi reksa dana saham menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi dengan risiko lebih tinggi. Perlakuan pajak atas keuntungan berbeda. Menyediakan pendekatan terdiversifikasi untuk berinvestasi, berpotensi termasuk eksposur ke obligasi pemerintah, dengan profil risiko-keuntungan yang berbeda tergantung pada jenis dana. Reksa dana menawarkan opsi investasi yang dikelola secara profesional dan terdiversifikasi, yang mungkin cocok untuk investor yang mencari keseimbangan antara risiko dan keuntungan. 
Tabel 2: Perbandingan Pilihan Investasi Ritel ​
Perbandingan Pilihan Investasi Ritel ​
Dapatkan hari ini INDON 38
Tabel perbandingan ini memungkinkan investor untuk dengan mudah melihat perbedaan utama antara INDON 38 dan pilihan investasi ritel umum lainnya di Indonesia, memfasilitasi keputusan yang lebih tepat berdasarkan keadaan dan preferensi individu mereka. 
​

Analisis dan Prospek Pasar Saat Ini 
Pasar obligasi Indonesia dipengaruhi oleh faktor ekonomi domestik dan global. 
Tren Imbal Hasil Terkini: Pada awal tahun 2025, imbal hasil obligasi pemerintah berdenominasi mata uang lokal di Indonesia mengalami penurunan, terutama didorong oleh keputusan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan. Tindakan ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Pemangkasan suku bunga seperti itu biasanya menyebabkan kenaikan harga obligasi dan penurunan imbal hasil. Ini mengindikasikan lingkungan yang berpotensi menguntungkan bagi pemegang obligasi yang ada yang mungkin melihat apresiasi modal, tetapi imbal hasil yang lebih rendah untuk investasi baru dalam obligasi berdenominasi IDR. Dampak pada obligasi berdenominasi USD seperti INDON 38 mungkin tidak secara langsung namun dapat dipengaruhi oleh tren suku bunga global secara keseluruhan dan sentimen investor terhadap pasar negara berkembang. Keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia memiliki dampak langsung pada pasar obligasi IDR, dan meskipun INDON 38 dalam USD, tren suku bunga global dan selera risiko masih dapat berperan. 
Basis Investor Ritel yang Berkembang: Jumlah investor ritel di pasar modal Indonesia terus bertambah, menyoroti meningkatnya minat investasi di kalangan individu. Tren ini menunjukkan potensi investor yang berkembang untuk obligasi pemerintah, termasuk INDON 38, meskipun investasi minimum yang lebih tinggi mungkin masih membatasi partisipasi yang luas. Peningkatan literasi keuangan dan partisipasi investor ritel merupakan indikator positif bagi perkembangan jangka panjang pasar obligasi Indonesia. Basis investor ritel yang lebih besar dan lebih aktif dapat berkontribusi pada likuiditas pasar yang lebih besar dari waktu ke waktu, meskipun ini mungkin tidak segera berlaku untuk obligasi dengan ambang perdagangan tinggi seperti INDON 38. 
Iklim Investasi Positif: Terlepas dari tantangan ekonomi global, prospek investasi keseluruhan untuk Indonesia tetap positif, dengan minat yang berkelanjutan dari investor asing. Kepercayaan umum terhadap ekonomi Indonesia ini dapat memengaruhi secara positif persepsi terhadap utang negaranya. Ekonomi yang stabil dan berkembang biasanya menopang nilai dan daya tarik obligasi pemerintah. Fundamental ekonomi makro yang positif di Indonesia dapat menanamkan kepercayaan pada investor yang memegang atau mempertimbangkan utang pemerintah Indonesia. 
Potensi Risiko yang Perlu Dipantau: Investor pada obligasi Indonesia berdenominasi USD harus terus memantau potensi risiko seperti fluktuasi nilai Rupiah Indonesia, kemungkinan arus modal keluar, dan dampak inflasi impor. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi hasil investasi keseluruhan dalam IDR. Kerentanan ekonomi eksternal masih dapat memengaruhi kinerja aset Indonesia, termasuk utang berdenominasi USD. Tetap waspada terhadap risiko ekonomi makro sangat penting untuk mengelola potensi kerugian investasi. 

Kesimpulan dan Rekomendasi 
Berinvestasi pada INDON 38 menawarkan peluang unik bagi investor ritel Indonesia untuk mendapatkan pendapatan tetap dalam Dolar AS, yang didukung oleh pemerintah Indonesia. Namun, calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat karakteristik obligasi, terutama denominasi USD, jangka waktu jatuh tempo yang panjang, dan investasi minimum serta ukuran perdagangan minimum yang signifikan, yang dapat menimbulkan tantangan likuiditas bagi investor ritel yang lebih kecil. 

Rekomendasi untuk Investor Ritel Indonesia: 
  • Kaji Tujuan Keuangan dan Toleransi Risiko: Tentukan apakah investasi jangka panjang dalam USD selaras dengan tujuan keuangan keseluruhan dan selera risiko Anda. Risiko nilai tukar dan peringkat risiko menengah hingga tinggi (tergantung sumber) harus dipertimbangkan dengan cermat. 
  • Pertimbangkan Modal Investasi: Pastikan Anda memiliki investasi minimum yang diperlukan sebesar USD 1.000 dan pahami implikasi ukuran perdagangan minimum USD 1.000 di pasar sekunder. Jika jumlah investasi Anda lebih rendah, atau jika Anda mengantisipasi membutuhkan likuiditas dalam jumlah yang lebih kecil, obligasi pemerintah berdenominasi Rupiah (ORI atau SBR) mungkin lebih cocok. 
  • Perspektif Jangka Panjang: Mengingat tanggal jatuh tempo tahun 2038 dan potensi kurangnya likuiditas, bersiaplah untuk menahan obligasi dalam jangka panjang untuk sepenuhnya merealisasikan pembayaran kupon dan pengembalian pokok. 
  • Pantau Nilai Tukar USD/IDR: Pahami bahwa keuntungan Anda dalam Rupiah Indonesia akan dipengaruhi oleh fluktuasi USD terhadap IDR. Pertimbangkan strategi lindung nilai jika risiko nilai tukar menjadi perhatian utama, meskipun ini mungkin melibatkan biaya dan kerumitan tambahan. 
  • Tetap Terinformasi: Terus pantau kondisi ekonomi Indonesia dan global, terutama tren suku bunga di AS dan nilai tukar USD/IDR, karena faktor-faktor ini dapat memengaruhi nilai investasi Anda. 
  • Bandingkan dengan Alternatif: Sebelum berinvestasi, bandingkan potensi keuntungan bersih dan risiko INDON 38 dengan pilihan investasi ritel lain yang tersedia di Indonesia, seperti obligasi pemerintah berdenominasi Rupiah, deposito bank, dan reksa dana, untuk membuat keputusan yang tepat yang paling sesuai dengan keadaan pribadi Anda. ​
PT. Binaartha Sekuritas

Setiabudi Atrium, Jl. HR Rasuna Said No.62, RT.18/RW.2, Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12920

+62215206678 | email: [email protected]
Follow Our Social Media
Picture
binaarthasekuritas
Picture
​binaartha sekuritas​
Picture
Linkedin
Picture

Binaartha Sekuritas

Picture
@binaartha_sekuritas
Picture
Binaartha research
PT. Binaartha Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
  • Home
  • Research
  • Company
  • Online Trading
  • SSF
  • E-IPO
  • NEWS
  • FAQ
  • sbn
  • Blog